SEJENAK BERSAMA HATI
:







1)Hati menjadi keras kerana 4 perkara, ketika melampaui batas dari kebutuhannya, yaitu makan, tidur, berbicara dan bergaul. Sebagaimana tatkala badan sakit maka makanan dan minuman menjadi tidak bermanfaat(tidak terasa nikmat), demikian pula hati ketika telah sakit oleh syahwat, nasihat tak berguna lagi..

2)Mereka menyibukkan hati dengan dunia, padahal seandainya mereka menyibukkannya dengan negeri akhirat, niscaya jernihlah hatinya untuk memahami makna kalam Allah dan ayat-ayatNya yang kasat mata serta membawa pemiliknya pada hikmah-hikmah yang menajubkan dan puncak faedah.

3) Kerinduan kepada Allah dan keinginan untuk berjumpa denganNya bagaikan angin similar yang menerpa hati, mendatangkan kesejukan baginnya dan menerangi dunia.

4) Barangsiapa yang meletakkan hatinya di sisi RabbNya, niscaya akan tenang dan bahagia, dan barangsiapa yang meletakkanya di antara manusia, niscaya akan merasakan kegoncangan dan kebimbangan.

5) Indikasi bahawa Allah mencintai seorang hamba adalah Dia memudahkannya untuk mencintaiNya, ikhlas beribadah kepadaNya, menyibukkan keinginanya denganNya, menyibukkan lisannya untuk zikir kepadaNya dan anggota badannya untuk berkhidmat kepadaNya.

6) Hati terkadang sakit sebagaimana sakitnya badan, sembuhnaya hati adalah dengan taubat dan menjaga diri dari dosa. Hati bisa berkarat sebagaimana berkaratnya cermin, bersihnya hati adalah dengan zikir. Hati bisa telanjang sebagaimana tubuh, perhiasannya adalah takwa. Hati bisa lapar dan haus sebagaimana tubuh, makanan dan minumannya adalah ma’rifah kepada Allah, mencintaiNya, bertawakkal kepadaNya, menyerahkan diri dan mengabdi kepadaNya.

7) Tiada seorang hamba diazab daengan sesuatu yang lebih berat dari kerasnya hati dan jauhnya dirinya dengan Allah.

8) Barangsiapa yang mengagungkan Allah dihatinya untuk tidak bermaksiat kepadaNya, niscaya Allah akan mengagungkan ia di hati manusia hingga mereka tidak menghinakannya.

1 kate kate semangat:

selipar hijau berkata...

salam.suka entry ni.kipidap.